MENYOAL
SIKAP YAHUDI
TERHADAP MASJID
AL-AQSHO
Disampaikan
di masjid ASH-SHOBIRIN karang genteng pagutan
Jumat,11 agustus 2017
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه،
ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ
يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا
شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى
اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًى
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا
رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ
وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Segala puji bagi Allah Swt
Yang Maha Agung lagi Maha Mulia atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua, sehingga pada saat ini kita masih berada dalam kesehatan dan
dapat hadir di majlis yang mulia ini untuk menunaikan kewajiban shalat jum’at.
Shalawat dan salam kita
haturkan kehadirat Junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena dengan jasa
besar beliau sehingga kita dapat menikmati ajaran yang benar sampai saat ini.
Oleh karenanya mari kita semua bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kepada Allah
dengan berupaya melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya.
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Pada kesempatan khutbah kita kali ini, khatib mengajak
kita semua untuk merenungi tragedi Al Aqsho yang merupakan tragedi yang cukup
panjang dan menjadi buah bibir di kalangan kaum muslimin.
Jumat tanggal 14 Juli 2017 yang lalupasukan
Israel menutup total Masjid Al-Aqsha, Kaum Muslimin dilarang melaksanakan
Shalat Jumat dan mengumandangkan adzan. Kejahatan ini tercatat sebagaikejahatan
pertama yang sangat pahit untuk diterima oleh kaum muslimin. Inilah tragedi
paling kejam dalam sejarah penjajahan Israel di Palestina selama kurun waktu 50
tahun menguasai Masjid Al-Aqsha, sejak tahun 1967.
Mari kita perhatikan beberapa kejadian yang tidak
mengenakkan terhadap Aqsho yang pernah dijalankan oleh Israil sepanjang
pendudukannya di tanah Palestina dengan berbagai macam sekenario yang sulit
dicerna oleh akal sehat.
Hadirin...
Skenario kejahatan terhadap Al Aqsho dimulai
dengan mengambil alih Masjid Al-Aqsha tahun 1967, setelah Israel menguasai kota
Al-Quds, berselang 4 hari mereka menghancurkan perkampungan muslim
Al-Magharibah, tepat berada di sebelah Masjid Al-Aqsha.
Setahun berikutnya, tahun 1968, mereka
mengambil alih Tembok Buroq, tempat parkir kendaraan Buroq Rasulullah Saw.pada
malam Isra’ dan Mi’raj. Setelah mereka menguasai Tembok Buroq ini, mereka
mengganti namanya dengan "Tembok Ratapan (Hâ’ithu Al-Mabkâ)",
mereka kemudian merombak Tembok Buroq tersebut menjadi tempat peribadatan
Yahudi terbesar di Palestina.Mereka berkumpul di tempat ini dengan alasan
melaksanakan Ibadah sesuai dengan ritual yang diajarkan nabi-nabi mereka.
Setahun berikutnya, tahun 1969, tepatnya
tanggal 21 Agustus, mereka membakar Masjid Al-Aqsha.Sepertiga dari Masjid
Al-Aqsha rusak berat, diantaranya mimbar Nuruddin Zenki atau lebih dikenal
dengan Mimbar Shalahuddin, pun hancur akibat pembakaran Masjid yang pernah
menjadi Kiblat umat Islam itu.
Tanggal 30 Juli 1980, pemerintah Zionis Israel
mengumumkan secara resmi bahwa kota Al-Quds sebagai ibukota abadi negara Israil.
Bagi para pemimpin Yahudi, "Tidak ada artinya Israel tanpa Yerusalem dan
Yerusalem tak ada artinya tanpa Solomon Temple" yang diklaim oleh mereka
berada di bawah bangunan Masjid Al-Aqsha.
Tanggal 8 Oktober 1990, kelompok Yahudi yang
menamakan dirinya dengan "penjaga Haikal Sulaiman" telah meletakkan
batu pondasi bagi pembangunan Sinagog Yahudi di dalam masjid. Batu itu beratnya
mencapai 3,5 ton. “Ini sejarah baru, masa penjajahan Islam telah berakhir dan
kini bangsa Yahudi berkuasa!!” kata Jarshon Salon, ketua kelompok tersebut.
Tahun 1996 awal dimulainya penggalian di bawah
masjid Al-Aqsha.Dan hingga kini, secara arsitek bangunan, Masjid Al-Aqsha
kosong dari pondasi karena tergeser oleh penggalian-penggalian yang dilakukan
Zionis Israel. Bahkan para ahli bumi mengatakan, 'jika ada gempa yang hanya
berkekuatan 4,4 skala richter saja, maka bangunan masjid itu akan roboh'.
Tanggal 28 September 2000, Ariel Sharon
menginjakkan kaki kotornya di masjid yang agung Al Aqsho, yang kemudian memicu
meletusnya Intifadhah Al-Aqsha.Rakyat Palestina marah atas kelancangan yang
dilakukan Sharon dengan menginjakkan kaki kotornya di masjid yang suci
itu.Sejak meletusnyaIntifadhah hingga sekarang, tercatat 5 ribu rakyat
Palestina gugur syahid dan ribuan lainnya luka-luka.
Tahun 2009, pemerintah Zionis Israel telah
melarang jenazah umat Islam untuk dikuburkan di perkuburan muslim di dekat
Masjid Al-Aqsha dengan alasan bahwa kuburan itu adalah tempat bersejarah
peninggalan Yahudi.
Tahapan berikutnya, Tahun 2010 sekenario Zionis
Israel untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha adalah, melakukan penggalian
terowongan, tepat di bawah Masjid Al-Aqsha. Apa tujuannya? Ada dua tujuan;
Pertama, mereka ingin mencari bukti sejarah peninggalan nenek moyang mereka,
tetapi mereka tidak menemukan bukti apapun, justeru yang mereka temukan adalah
batu pondasi Masjid Al-Aqsha yang merupakan batu tua yang usianya lebih dari
4000 tahun sebelum masehi. Milik penduduk asli Palestina pertama, kaum
Kan’aniyun.
Kedua.Mereka menginginkan Masjid Al-Aqsha
runtuh.Saat ini Masjid Al-Aqsha seperti bangunan yang berdiri di atas pondasi
yang rapuh.Ulama Maqdisiyyun mengatakan, kalau terjadi gempa sederhana di
Masjid Al-Aqsha, maka Masjid Suci ini terancam runtuh.Dan inilah skenario
Zionis Israel untuk menghancurkan Masjid Suci Umat Islam yang ketiga.Runtuhnya
seolah-olah karena faktor alam, karena gempa, tetapi pada hakikatnya sudah
direncanakan dengan tahapan yang jelas.
Tahapan yang berikutnya.Bulan Oktober tahun
2015, Israel memberlakukan UU pembagian Masjid Al-Aqsha.Pembagian ada 2 macam;
pembagian berdasarkan waktu dan pembagian berdasarkan tempat.Setiap hari,
Masjid Al-Aqsha dikuasai oleh Zionis Israel selama empat jam, dari jam
7-11.Kemudian khusus hari Sabtu diambil alih secara keseluruhan oleh Yahudi,
karena hari Sabtu merupakan hari yang dimuliakan Yahudi, sebagaiman kita
memuliakan hari Jumat.Dan Zionis Israel terus ingin mencoba menambah waktu
menguasai Masjid Al-Aqsha.Dan ini adalah tahapan untuk menguasai Masjid
Al-Aqsha secara keseluruhan.
Tahun 2016, Israel memberlakukan UU pelarangan
adzan menggunakan pengeras suara di seantero Palestina, termasuk Masjid Al-Aqsha.
Tetapi saudara-saudara kita di Palestina, yang menjaga Masjid Al-Aqsha tidak
pernah diam. Mereka mewakili seluruh umat Islam di seluruh dunia yang jumlahnya
mencapai 1,5 Milyar Muslim, membela, membentengi, dan berjaga di dalam Masjid
yang sangat dicintai Rasulullah Saw.
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Menyimak rentetan tragedi di atas, pertanyaan
besar yang muncul dari kejadian-kejadian tersebut, “Apa yang menjadi pemicu,
sehingga Masjid Al-Aqsha penting untuk dikuasai bahkan dihilangkan oleh Zionis
Israel?”
Kita tidak perlu susah mencari jawabannya.
Lewat aksi-aksi itu setidaknya kita dapat memahaminya.
Ada pernyataan yang datang dari Syaikh
Yusuf Qardhawi tentang Al-Aqsha dalam sebuah ceramahnya, beliau mengatakan:
”Sesungguhnya Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha bukan hanya kehormatan rakyat
Palestina saja, akan tetapi merupakan kehormatan umat Islam dari timur dan
barat, dan bukan hanya milik generasi ini (sekarang) saja, akan tetapi milik
seluruh generasi umat Islam hingga hari kiamat.”
Pada dasarnya mereka tidak hanya membenci
Aqsho. Aqsho hanya salah satu dari tiga miniatur Islam, dan mengganggu miniatur
itu bagi mereka sama dengan mengganggu ketenangan umat Islam. Karena dalam
beberapa hadits Rasul sangat memuliakan ajaran Islam melalui tiga minatur yakni
Masjid Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Aqsho.
اَلصَّلاَةُ
فِي المَسْجِدِ الحَرَامِ بِمِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي مسْجِدِي
بِأَلْفِ صَلاَةٍ وَالصَّلاَةُ فِي بَيْتِ المَقْدِسِ بِخَمْسِمِائَةِ صَلاَةٍ
Shalat di Masjidil Haram sama dengan seratus
ribu sholat di masjid lain, shalat di masjid-ku (Masjid Nabawi) sama dengan
seribu sholat di tempat lain dan shalat di Baitul Maqdis sama dengan limaratus
sholat di tempat lain. (HR.
Thabrani dari Abu Darda)
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Andai mereka memiliki kemampuan untuk menodai
ketiga miniatur keislaman itu, mungkin tidak hanya aqsho yang ditutup,
diblokade, dan dikuasai, karena al-qur'an dalam surah al baqarah 120 menegaskan:
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ
الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى
اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ
مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ ﴿البقرة:١٢۰﴾
Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan
rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah:
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Dan jika
engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu,
tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.
TafsirAyat 120 di atas bahwa karakater Ahlul
Kitab, yakni Yahudi dan Nasrani tidakakan pernah rela terhadap Nabi Muhammad
Saw. dan umatnya dan selalu berupaya agar umat Islam murtad dari Islam.
Sebenarnya Ahlul Kitab tersebut hanya mengikuti hawa nafsunya, bukan didasari
wahyu dari Allah, sekalipun mereka membacanya.
Ayat ini secara tekstual dipahami tentang
adanya ketidakharmonisan hidup antara umat muslim dengan umat Yahudi dan
Nasrani. Umat Yahudi dan Nasrani sepanjang masanya tidak akan pernah menerima
(ridla) terhadap keberadaan umat Islam.
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Gangguan terhadap masjidil Aqsho adalah jawaban
dari firman Allah pada surah al-baqarah ayat 120 di atas bahwa seluruh
keturunan mereka telah tertanam didalam hatinya kebencian kepada Islam dan
umatnya.
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Jawaban alternatif kedua terhadap tragedi Aqsho
selain dilatari kebencian Yahudi terhadap Islam, bahwa peristiwa yang menimpa
Al Aqsho ini menjadi pelajaran berharga buat kita, bahwa mereka sesungguhnya
menguji kapasitas keislaman kita.Bisa jadi mereka melihat bahwa keberagamaan kita
semakin hari semakin rapuh. Masih banyak umat Islam yang tidak serius dalam
beragama, masih banyak umat Islam yang tidak peduli kepada syariat agamanya,
dan masih banyak umat islam yang tidak menghargai syariat agamanya. Hal itu
pada dasarnya menghinakan agama sendiri, sehingga Islam semakin hari semakin
tidak bertuah, semakin tidak memiliki karismatik dalam pandangan umat lain.
Terbukti hadirin... Sudah banyak artikel yang
menjelaskan bahwa umat luar Islam sangat takut apabila umat islam melaksanakan
shalat subuh berjamaah seperti shalat jumat. Mendengar statemen ini, apa yang
kita lakukan? Ternyata Azan yang dulu saat awal kelahirannya sebagai pemanggil
untuk shalat yang paling dahsyat, saat ini kekuatan magisnya hilang, sehingga
perlu dibantu dengan ajakan lewat spanduk.Kita tidak bergeming dengan statemen orang
Yahudi tersebut.
Gejala ini sungguh membuat penganut umat lain
menjadi tidak gentar dengan umat yang memiliki Tuhan yang Maha segalanya.
Artinya kewiibawaan agama kita dipandang rapuh (pongah) di mata umat lain.
Hadirin siding jum’at rahimakumullah
Jika saat ini Al Aqsho diporak-porandakan oleh
Yahudi, dan kita masih mencederai kebenaran Islam yang kita anut dengan tidak
mengindahkan syariatnya secara maksimal, tidak menutup kemungkinan
simbol-simbol kebesaran Islam yang lain akan bernasib sama dengan Al Aqsho.
Melalui mimbar yang mulia ini khatib menghimbau
kepada kita semua, mari kita perlihatkan kewibawaan Islam yang kita yakini ini
dengan tidak mengentengkan ajaran-ajaran atau syariatnya. Jikalau masing-masing
kita dilihat telah menegakkan syariat agama kita secara kuat, istiqomah dan maksimal,
yakinlah bahwa umat lain akan sungkan untuk menganggu Islam yang kita yakini
ini.
Demikian khutah kita, mudah-mudahan menjadi
bahan perenungan kita semua untuk kita istiqomah dan maksimal dalam praktik
keagamaan kita demi kehormatan dan kewibawaan agama kita sebagai agama yang
rahmatan lil alamin.
DISAMPAIKAN DI MASJID ASH-SHOBIRIN KARANG
GENTENG
PAGUTAN,JUMAT 11 AGUSTUS 2017.
بارك الله لى ولكم في القرآن العظيم ونفعنى واياكم
بما فيه من الآيات والذكرالحكيموتقبل منى ومنكم تلاوته انه هوالغفورالرحيم .
KHUTBAH KEDUA
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُون
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا
شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى
سيدنا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِسيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا
صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَىسيدنا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدناإِبْرَاهِيْمَ،
وَبَارِكْ عَلَىسيدنا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ سيدنامُحَمَّدٍ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىسيدنا
إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِسيدنا
إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ
عَنْ خُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ،
وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا
مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا
تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى
وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ،
وَوَحِّدِ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ
شَوْكَةَ الظَّالِمِين.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ
الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ،
الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ
هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ
تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
عِبَادَ
اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْن