HIKMAH ISTIGHFAR
Dahulu di kota Baghdad, ada
seorang ulama besar yang sudah tua.
Pada suatu ketika entah
mengapa sang ulama ini tiba-tiba ingin sekali pergi ke kota Basrah - padahal
beliau tidak punya keperluan serta tujuan apapun disana, namun keinginan itu
semakin kuat - maka pergilah ulama tadi ke Basrah tanpa sebuah tujuan yang pasti.
Dalam hati sang ulamapun
bertanya :
"ada hikmah apa dari
Allah dibalik keinginan yang mencuat dalam hati..."
Maka pergilah ulama tadi ke
kota Basrah, sampai dikota itu menjelang sholat isya'. Akhirnya beliau ikut
sholat jama'ah dimasjid, saat jama'ah semua pulang, ulama ini mau tidur didalam
masjid, namun takmir masjid itu dengan kasar mengusir sang ulama yang menjawab
:
"saya ini seorang musafir yang ingin beristirahat..."
"saya ini seorang musafir yang ingin beristirahat..."
Si takmir yang tidak tahu
berhadapan dengan siapa, dengan tidak peduli menarik ulama itu keluar dari
masjid dan mengunci pintunya. Akhirnya sang ulama itu hendak tidur di serambi
namun tetap ditarik dan diusirnya keluar dari halaman masjid.
Maka dengan gontai ulama
tadi berjalan di jalanan depan masjid. Tepat didepan masjid ada penjual roti
yang melihat kejadian tsb dan menawarkan ulama itu untuk tidur diwarungnya yang
sempit.
Maka ulama itu masuk
diwarungnya dan duduk dibelakang penjual roti sambil mengamati orang itu
memasak.
Penjual roti ini punya
prilaku diluar kebiasaan orang kebanyakan.
Jika tidak diajak bicara
dia tidak bicara, namun selalu membaca Istighfar ketika membikin adonan.
Saat memecah telur orang
ini membaca Istighfar, saat memberi garam membaca Istighfar, menuang gandum
membaca Istighfar, mengaduk adonan membaca istighfar. Sebuah amaliah yang
sangat istimewa.
Maka bertanya sang ulama
padanya :
"Sudah berapa lama kamu membaca Istighfar dalam segala perbuatanmu?..."
"Sudah berapa lama kamu membaca Istighfar dalam segala perbuatanmu?..."
Penjual roti itupun
menjawab :
"Sudah lumayan lama , kurang lebih 30 tahun, saya lakukan semenjak berjualan roti..."
"Sudah lumayan lama , kurang lebih 30 tahun, saya lakukan semenjak berjualan roti..."
Maka ulama itu bertanya :
" Apa hasil dari perbuatanmu itu?..."
" Apa hasil dari perbuatanmu itu?..."
Penjual roti itupun
menjawab :
"Dengan perantaraan Istighfar
Tidak ada hajat saya yang saya minta kecuali dikabulkan Allah, apa yang saya inginkan selalu diwujudkan oleh Allah.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
Siapa yang menjaga Istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan memberi rezeki dari jalan yang tidak dia sangka dan duga.."
"Dengan perantaraan Istighfar
Tidak ada hajat saya yang saya minta kecuali dikabulkan Allah, apa yang saya inginkan selalu diwujudkan oleh Allah.
Rasulullah SAW pernah bersabda :
Siapa yang menjaga Istighfar, maka Allah akan menjadikan jalan keluar baginya dari semua masalah dan Allah akan memberi rezeki dari jalan yang tidak dia sangka dan duga.."
Orang itu menarik nafas dan
melanjutkan omongannya :
"Semua keinginanku dikabulkan oleh Allah kecuali satu, masih satu yang belum dikabulkan Allah padaku......"
"Semua keinginanku dikabulkan oleh Allah kecuali satu, masih satu yang belum dikabulkan Allah padaku......"
Dengan rasa ingin tahu,
ulama itu bertanya :
"apa itu?..."
"apa itu?..."
Penjual roti itupun berkata
:
"Saya memohon dan meminta kepada Allah agar saya dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hambal.."
"Saya memohon dan meminta kepada Allah agar saya dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hambal.."
Ketika itu sang ulamapun
berteriak.....
"Allahu Akbar....!!!!
Allah menjalankan aku dari jauh, dari Baghdad menuju Basrah, sampai Basrah ditarik-tarik disuruh keluar dari masjid, diusir sampai jalan, ternyata karena Istighfarmu"
"Allahu Akbar....!!!!
Allah menjalankan aku dari jauh, dari Baghdad menuju Basrah, sampai Basrah ditarik-tarik disuruh keluar dari masjid, diusir sampai jalan, ternyata karena Istighfarmu"
Mendengar ucapan itu penjual roti terperanjat langsung berbalik menciumi
tangan dan memeluk tubuh Imam Hambali yang didatangkan Allah diwarungnya.
Post by' fb_Mochammad Alfathyr