HARI
KEMENGAN
Sungguh bahagia dan beruntung
orang-orang yang berhasil menunaikan Ramadhan dengan puasa, dzikir,
tilawah dan dengan beribadah secara
khusuk. Allah subhanahu wa ta’ala akan mengganti pakaian mereka dengan
busana taubat, dan memasukkan ke dalam surga yang di penuhi mahgfirah
(ampunan) dan keridhaan-Nya .
Sebaiknya, sungguh merugi
orang-orang yang menyia-nyiakan bulan Ramadhan dengan kedurhakaan kepada Allah,
melalui batas, dan melanggar hal-hal yang terlarang. Mereka akan kembali kepada
Allah dalam keadaan menyesal, merasa rugi dan gagal.
Jika termasuk orang-orang yang
beruntung, ketika fajar “Idul Fitri mulai menampakkan diri, kita semua siap
menyambutnya. Apa lagi malamnya, ketika suara takbir bersahut-sahutan, kita
telah bagikan zakat fitrah kepada yang berhak menerimanya. Ya, inilah ‘Idul
Fitri, hari kemenangan bagi umat Islam. Inilah malam suka cita dan rasa syukur
kaum Muslim yang di ekspresikan dengan untaian dzikir indah: ”Allahu Akbar
,Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laillah haillaah, Allahu Akbar Walillahhil–Hamd
Allahu, Akbar Kabiiiraw ……
Dengan dzikir, yang merupakan
sunnah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wa sallam, kita kumandangkan sebuah
pernyataan tauhid bahwa hanya allah yang maha besar, milik-Nya segala segala
puji dan kemuliaan. Saat itu kita nyatakan secara lantang kepada semua makhluk
yang menghuni bumi, “wahai orang-orang yang selama ini menyombongkan diri,
ketahuilah bahwa Allah yang lebih besar, lebih berkuasa, lebih tinggi, dan
lebih mulia dari pada kalian. Dialah yang patut di puji, di sembah, dah di
taati.”
Di hari “Idul Fitri, Rasulullah
juga menganjurkan kita agar memakai pakaian yang terbaik yang kita miliki. Dalam
hati seolah kita berkata pada diri sendiri, “Ya Allah, telah banyak nikmat yang
Engkau anugerahkan kepada kami itu juga seolah kita berkata kepada orang lain,
“Lihatlah, itu banyak nikmat Allah yang di karuniakan kepadamu dan perhatikanlah, bagaimana Allah telah
memuliakan kamu.
Tentunya, sebelum mengenakan
pakaian yang terbaik di sunahkan untuk mandi dan berwhudu’. Tak lupa memakai
parfum, Saat itu kita keluar rumah sambil berdo’a, “Ya Allah sucikan hati kami sebagaimana
Engkau telah mensucikan badan kami. Bersihkan batin kami sebagaimana Engkau
membersihkan lahir kami. sucikan yang tersembunyi dari orang lain sebagaimana
telah menyucikan yang tak ada dari kami.”
Satu hal lagi yang tampak kecil
tapi sangat penting, jadi shalat ‘Id sebagai syiar. kita di sunahkan
menempuhkan yang berbeda saat pergi dan pulang. Kita tunjukkan kepada dunia,
“Inilah umat Islam, kami keluar menuju kembali kepada-Nya, dan mensyukuri
nikmat-Nya . “
Lebih baik lagi jika dilakukan
dengan cara berjalan (jika tidak terlalu jauh). Kita katakan kepada diri
sendira, “Bumi, di permukaanmu kami berjalan, makan, dan minum. Dan diperutmu
kami semua akan di kubur.”
Di antara sunnah Rasulullah
lainnya yang sangat di anjurkan pada ‘Idul Fitri adalah saling mengunjungi
kerabat sanak saudara (silaturrahim). Manfaatkan momentum untuk membangun
hubungan baik dan membina kebersamaan serta persaudaraan. Allah mengingtkan
kita dalam firman-Nya.
“Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat
kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka Itulah
orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan
dibutakan-Nya penglihatan mereka.
(Muhammad : 22-23).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar