Bila mengingat siksaat umatnya yang ahli maksiat di akhirat yang begitu sangat mengerikan, Nabi Muhammad saw. langsung meneteskan air mata. Beliau menjadi bertambah sedih dan prihatin ketika mengingat siksaan yang akan dialami kaum wanitanya kelak.
Sahabat Ali karamahullahu Wajhah berkata, “Pada suatu hari aku dan Fatimah menghadap Rasulullah saw. Aku melihat beliau sedang bersedih hingga akhirnya beliau menangis. Kemudian aku bertanua kepada beliau, “ Ya Rasulullah, bapak dan ibuku menjadi tebusanmu dari keprihatinan serta kesedihanmu karena begitu cintanya diriku kepadamu. Mengapa engkau mengalami kesedihan yang begitu mendalam?”
Beliau menjawab, “Wahai Ali, pada suatu malam aku dibawa ke langit oleh malaikat. Aku melihat kaumku dari golongan wanita sedang disiksa di dalam neraka dengan aneka macam bentuk siksaan. Kemudian aku menangis ketika melihat betapa pedihnya siksaan yang mereka terima.
Rasulullah saw. selanjutnya menerangkan dengan terperinci mengenai macam-macam siksaat tersebut dengan bersabda,
“Aku melihat seorang wanita yang berada di neraka. Ia digantung dengan rambutnya sendiri, dipanggang di atas bara api hingga otaknya mendidih. Aku juga melihat seorang wanita yang digantung mulut dan tenggorokannya. Lalu, ia disuruh meminum air yang sangat panas. Kemudian aku melihat seorang wanita yang diikat kedua kakinya dijadikan satu dengan buah dadanya. Lalu kedua tangannya diikat dijadikan satu dengan jidatnya (dahinya). Allah menyuruh seekor ular dan kalajengking untuk menggigit tubuhnya.”
Nabi Muhammad saw. bersabda lagi,
“Aku melihat wanita yang digantung buah dadanya, Aku melihat wanita yang wajahnya menyerupai seekor babi dan berbadan himar. Mereka disiksa dengan sejuta macam siksaan. Lalu aku melihat wanita yang berkepala anjing dan mulutnya selalu menganga hingga api masuk ke dalamnya. Kemudian, api itu disemburkan lagi melalui duburnya. Siksaan itu masih ditambah lagi dengan banyaknya pukulan dari para malaikat ke arah kepalanya dengan menggunakan palu dari api.”
Selanjutnya, Fatimah az-Zahra yang berwajah cemerlang berdiri mendekati beliau seraya bertanya, “Oh kekasih yang menjadi penyejuk mataku, perbuatan apa yang dilakukan oleh wanita-wanita itu sewaktu di dunia hingga mereka disiksa begitu pedihnya?”
Rasulullah saw. Menjawab, “Wahai putriku yang kecil, wanita yang digantung rambutnya itu, ketika hidup di dunia, ia tidak menutup rambutnya dari laki-laki lain. Adapun yang digantung mulutnya itu adalah perempuan yang senang menyakiti hati suaminya dengan mulutnya. Ini semua merupakan pembalasan di akhirat menurut amal perbuatannya di dunia. Sedangkan wanita yang digantung dengan buah dadanya adalah perempuan yang berbuat zina dan menodai kesucian tempat suaminya. Adapun wanita yang digigit ular dan kalajengking dengan keadaan kedua kakinya diikatkan pada dahinya adlah perempuan yang tidak pernah mandi jinabat dan mandi haid. Siksaan itu juga disebabkan dirinya suka menyepelekan shalat.”
Beliau melanjutkan penjelasannya. “Wanita yang berkepala babi dan berbadan himar adalah perempuan yang suka mengadu doba dan pembohong. Adapun wanita yang berkepala anjing yang mulutnya dimasuki bara api sampai keluar lagi lewat duburnya adalah perempuan yang suka mengungkit-ungkit pemberiannya. Ia juga memiliki sifat pendengki selama di dunia.
Kemudian Nabi Muhammad saw. Bertutur lagi kepada Fatimah. “Wahai putriku, adapun dosa yang paling fatal adalah dosa seorang wanita yang suka membantah perintah suaminya. Sebab, keberadaan suami terhadap istrinya adalah bagaikan orang tua terhadap anaknya. Karana, ketaatan seorang anak kepada orang tua dalam meminta keridhaannya adalah suatu kewajiban yang mestinya dilakukan. (Lihat Uqudul Jain, hln. 12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar