Kamis, 11 Agustus 2011

Mendidik Anak Di Bulan Ramadhan

Di bulan Ramadhan pendidikan terhadap anak dan nasehat yang baik sangatlah penting. Sebab mereka adalah amanah dari Allah.
Anda tentu ingin anak-anak anda memperoleh kemenangan di bulan Ramadhan. Berikut ini akan saya jelaskan berapa hal yang harus diperhatikan dalam mendidik anak dengan baik.
Pertama, jadilah orang tua yang menjadi teladan. Anak-anak anda tentu akan melihat anda sebagai seorang ayah, pendidik, guru ataupun teladan bagi mereka.
“Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sungguh mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan yang baik dan mereka berdo’a kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusu’ kepada kami.”
(QS. Al-Anbiya’ : 90).
Kedua, apa yang tampak, yang terdengar, dan yang terlihat dalam rumah akan memberikan dampak yang besar bagi sang anak dan masa depannya. Mengajarkan keimanan, bacaan Al-Qur’an, hadits, banyak berzikir dan melaksanakan perintah-perintah Allah di dalam rumah, serta menjauhi segala larangan-Nya akan membuat sang anak senantiasa berada di jalan yang lurus dan taat pada  perntah agamanya. Sebaliknya, mempengaruhi anak dengan hal-hal yang melenakan, akan membuat sang anak tumbuh menjadi sosok yang menyimpang.
Ketiga, ajak anak kita belajar Al-Qur’an, baik dengan menghafal, mengajarkan tajwid, ataupun mengajarkannya cara membaca yang baik. Masa kanak-kanak merupakan waktu yang tepat untuk menghafal dan menerima pelajaran. Jika seorang anak kehilangan kesempatan emas ini danwaktunya di habiskan hanya untuk sesuatu yang sia-sia, maka hanya penyesalan yang akan di rasakannya.
Keempat, temani sang anak ketika berusia kanak-kanak. Dia harus di hindari dari pertemanan dengan teman-teman yang berakhlak buruk. Teman yang tidak baik akan lebih berbahaya daripada penyakit menular dan lebih merusak dari musuh manapun.
Tidak sedikit sesuatu yang baik menjadi rusak oleh sesuatu yang buruk. Banyak sekali seseorang yang terpengaruh oleh sahabatnya. Sungguh benar apa yang disabdakan Rasulullah, “Agama seseorang itu tergantung agamanya temannya. Oleh karena itu, kalian hendaknya memperhatikan dengan siapa berteman. Janganlah bertanya kepada seseorang mengenai keperibadiannya, tanyalah kepada temannya. Setiap orang kan mengikuti perilaku temannya.”
Kelima, mendidik anak dengan pendidikan akhlak yang baik. Hendaknya orangtua berusaha membuat anak mencintai hal-hal yang mulia dan membenci hal-hal yang tidak terpuji. Nabi bersabda, “Sungguh Allah mencintai akhlak yang mulia dan membenci akhlak yang hina.”
Keenam, perhatikan pakaian anak dan penampilannya. Sang anak harus didik memilki moral yang sesuai dengan sunnah Rasulullah dan metode yang di ajarkan olehnya. Sang anak tidak boleh dibiarkan meniru gaya berpakaian musuh-musuh Allah. Nabi bersabda, “Orang yang mengikuti suatu kaum maka dia termasuk olongan mereka.”
Hindarkan anak laki-laki dari memakai emas, sutera, pakaian yang meyeret sampai tanah, berkata tidak sopan, banyak tertawa, berkata sia-sia, mengumpat, tergesa-gesa, ringan tangan, menyia-nyiakan waktu dan perilaku aib lainnya.
Ketujuh, tanamkan keagungan Allah dalam hati sang anak.
Kedelapan, arahkan sang anak untuk menuntut ilmu yang bermanfaat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Harus di tanamkan pula rasa keikhlasan dalam menuntut ilmu, bersungguh-sungguh dalam menghafal dan mengulang pelajaran, dan membuat sang anak merasakan manfaat dari ilmu yang di dapatnya dari kesungguhannya.
Kesembilan, do’akan sang anak agar di berikan taufik-Nya setelah melaksanakan shalat. Selain itu adukan segala permasalahan kepada Allah agar dia memperbaikinya. Memberinya hidayah, dan memeliharanya. Hendaknya orang tua menyempatkan diri di malam hari dan waktu-waktu yang mustajab dengan bersimpuh di hadapan Allah agar Allah menanamkan keimanan dalam hati sang anak dan memperkokoh keimanannya di dalam jiwanya.
ﻭ ﺁ ﻠﺫ ﻴﻥ ﻴﻘﻭ ﻠﻭ ﻥ ﺭ ﺒﻨﺎ ﻫﺏ ﻠﻨﺎ ﻤﻥ ﺃ ﺯ ﻭ ﺠﻨﺎ ﻭ ﺫ ﺭ ﻴﺘﻨﺎ ﻘﺭ ﺓ ﺃ ﻋﻴﻥ ﻭ ﺁ ﺠﻌﻠﻨﺎ ﻠﻠﻤﺘﻘﻴﻥ ﺇ ﻤﺎ ﻤﺎ ﴿ ۷۴ ﴾
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan, anugerahi kami istri dan keturunan yang menjadi penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan : 74).
Kesepuluh, sayangi sang anak, kasihi, berlembah lembut, mencium, mencandainya, berusaha membuatnya bahagia, tidak bersikap kasar dan keras kepadanya, dan tidak menyakiti perasaannya di hadapan orang lain.
Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang di berkahi di manapun kami berada.[]

1 komentar: