Kamis, 11 Agustus 2011

Sikap Berlebihan Di Bulan Ramadhan


Sikap berlebihan termasuk perbuatan dosa dan kesalahan yang akan membuat umat menyimpang dari ajaran Allah. Allah melarang kita dari perbuatan tersebut dan sekaligus mencela perbuatan itu.
ﻭ ﻻ ﺘﺴﺭ ﻔﻭ ﺍ ﺇ ﻨﻪ, ﻻ ﺴﺤﺏ ﺍ ﻠﻤﺴﺭ ﻔﻴﻥ ﴿ ۱۴۱ ﴾
“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang- orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-An’am : 141).
Sikap berlebihan merupakan kebiasaan kaum yang tidak mau kembali ke jalan Allah dan tidak menghormati kenikmatan Allah.
“Sungguh pemboros itu saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra’ : 27).
Salah satu bentuk sikap boros adalah banyak makan di luar kebutuhan. Sebagian orang ada yang biasa makan dan minum banyak. Di bulan Ramadhan orang ini menyiapkan di meja makannya, baik ketika berbuka ataupun sahur, dengan berbagai makanan yang enak dan lezat. Yang terjadi adalah makanan itu tidak dimakan hingga basi dan di buang begitu saja.
Hindarilah sikap berlebih-lebihan! Di sekeliling kita masih banyak kaum fakir, miskin, dan orang-orang yang membutuhkan. Berikan makanan berbuka kepada hamba-hamba Allah jika kita memiliki makanan yang berlebih dari yang dibutuhkan. Hal itu akan menjadi tabungan amal bagimu di sisi Allah.
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang di tawan. Sungguh kami memberikan makanan kepadamu hanya untuk keridhaan. Kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih. Sungguh kami takut akan adzab Allah pada suatu hari dimanana orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. (QS. Al-Insan : 8-10).
    “Pada hari kiamat nanti Allah berfirman. “Hai anak Adam! Aku telah memberimu makan, tidakkah kamu memberikan makan kepadaku?’ Ia berkata, ‘Bagaimana aku memberikan makan kepada-Mu sedangkan engkau Tuhan pemilik seluruh alam. ‘Allah berfirman, ‘Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku yang bernama Fulan telah meminta makanan kepadamu, akan tetapi kamu tidak memberikan makan kepadanya. Jika kamu memberikan makanan kepadanya, maka kamu akan mendapatkan makanan itu ada pada sisiku.” (HR. Muslim).
Salah satu bentuk sikap berlebihan adalah banyak tidur, khususnya di siang hari, sebagian orang berpuasa menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan. Anehnya, waktu malam mereka di habiskan untuk melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat. Waktu malamnya di habiskan sia-sia untuk berbincang-bincang yang tidak bermanfaat. Sedangkan sebagian yang lain menghabiskan waktu malamnya dengan melakukan hal-hal diharamkan dan di benci oleh Allah.
Bentuk sikap berlebihan yang lain adalah berlebihan dalam mempersiapkan Hari Raya Idul Fitri. Pada hari tersebut biasanya membebani diri sendiri di luar kemampuannya dan berlebihan dalam membeli pakaian. Sampai-sampai sebagian orang menghabiskan jutaan rupiah untuk hal yang tidak perlu. Padahal sebenarnya dia orang yang paling pelit ketika diminta menginfakkan hartanya.
Di lingkungan masyarakat masih banyak anak yatim, orang miskin, dan masih ada tetanggamu yang fakir. Tidakkah kamu memberi makan orang yang kelaparan? Tidakkah kamu memberikan pakaian kepada orang yang tidak mempunyai pakaian? Tidak kamu membangun masjid? Tidakkah kamu menyambung tali silaturrahmi yang telah terputus? Tidakkah kamu berusaha untuk membantu kesengsaraan orang yang di landa kesusahan?.
Sebagian orang yang berpuasa banyak yang melakukan kunjungan yang tidak bermanfaat. Sehingga yang terjadi adalah mereka membuang waktu sia-sia begitu saja. Orang itu akan akan berkata sebagaimana disinyalir dalam firman Allah, “Alangkah besarnya penyesalan kami terhadap kelalaian kami.” (QS. Al-An’am  31).
Sikap pemborosan lain adalah berlebihan dalam bersantai, bermain bola, berolahraga, jalan-jalan, dan sikap lainnya yang seharusnya digunakan untuk ibadah, zikir, tilawah, mempelajari, ilmu dan berdakwah, dan melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Hingga sebagian orang membuang waktu sia-sia kelak mereka akan tahu jika makhluk yang ada di dalam kubur dibandingkan dan apa yang terdetik dalam hati ditampakkan.
Banyak sekali bentuk-bentuk sikap berlebihan. Ada yang berlebihan dalam melakukan kemaksiatan dan perbuatan dosa. Ada yang berlebihan dalam masalah waktu. Ada yang berlebihan dalam masalah. Ada yang berlebihan dalam hal makanan, minuman, dan pakaian. Dan, ada yang berlebihan dalam hal-hal yang mubah, seperti bermain, bersantai, dan berekreasi. Mereka adalah orang-orang yang rugi dalam umurnya.
Semoga Allah SWT memberiakan taufik hidayah-Nya kepada kita. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar