Sabtu, 13 Agustus 2011

Ramadhan, Bulan Kasih Sayang Bagi kaum Muslim

Kasih sayang adalah karunia dari Allah yang di beriakn kedalam hati siapa saja yang dikehendaki-Nya. Allah akan mengasihi hamba-Nya yang pengasih terhadap orang lain.
Allah adalah Zat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah mencintai orang-orang yang pengasih. Allah senantiasa menyerukan kasih sayang dan memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu memberikan nasehat dalam kesabaran dan kasih sayang. Seseorang akan kehilangan rasa kasih sayang karena beberapa sebab, di antaranya banyak melakukan dosa dan maksiat akan menutup hati hingga hati buta dana mengeras bak bebatuan. “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi.” (QS. Al-Baqarah : 74).
“Tetapi karena mereka melanggar janjinya. Kami kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu.” (QS. Al-Ma’idah : 13).
Hal lain yang dapat membuat rasa kasih sayang hilang adalah sikap sombong dengan harta kekayaan yang dimiliki.  
“Ketahuilah, sungguh manusia benar-benar melampui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.” (QS. Al-‘Alaq : 7).
Jika hati dididik dengan keimanan dan amal saleh, maka hati akan dipenuhi rasa kasih sayang dan kehangatan.
Bisa jadi yang juga menyebabkan kuarangnya rasa kasih sayang dalam diri manusia adalah perut yang terlalu kenyang. Perut kenyang hanya menimbulakan sikap kasar dan ketaamakan. Oleh karena itu, bulan puasa datang untuk menghancurkan sifat tamak tersebut.
Orang yang berpusa merupakan orang yang paling memiliki rasa kasih sayang, karena dia merasakan kelaparan, kehausan, dan kesulitan. Karena itulah jiawanya akan merasa sayang terhadap kaum muslimin, mengasihi mereka, dan bersikap lembut terhadap mereka.
Rasa kasih sayang harus ada dalam diri setiap muslim terhadap saudaranya sesama muslim. Seorang pemimpin dituntut untuk mengasihi orang yang dipimpinnya, mencintai mereka, dan bersikap lembut terhadapnya.
“Ya Allah, berikan kesusahan kepada orang yang mengurus persoalan umatku namun menyusahkan mereka, dan kasihilah orang yang mengurus persoalan umatku dan mengasihi mereka.” (HR. Muslim).
Rasa kasih sayang sudah menjadi tuntutan yang harus di berikan oleh seorang ulama dan guru kepada murid-muridnya. Dia harus mengasihi mereka dan membantu mereka menempuh jalan yang paling mudah dan baik, agar mereka dapat mencintainya dan mengambil manfaat dari ucapannya. Allah akan memberikan pahala terbesar dan terbanyak kepadanya. Mari kita sama-sama lihat pujian Allah terhadap Rasulullah dalam firman-Nya, “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali-Imran : 159).
Rasa kasih sayang diperlukan dari seorang pemimpin terhadap orang-orang  yang dipimpinnya. Seorang pemimpin tidak boleh membertkan dan menyusahkan mereka. Dia harus berlaku kasih, sayang, dan bijaksana.
“Jika salah seorang dari kalian menjadi pemimpin, maka hendaknya berlemah lembut karena di antara orang-orang ada yang sudah tua, sakit, masa kecil, dan sangat membutuhkan.” (HR. Bukhari-Muslim).
Ketika Rasulullah menunjukkan mu’adz kepada orang-orang, dia bersabda, “Apakah dirimu bisa bersikap lembut, wahai Mu’adz? Apakah dirimu bisa bersikap lembut? Apakah dirimu bisa bersikap lembut?.” (HR. Bukhari-Muslim).
Rasulullah bersabda kepada utsman ibn ash ats-Tsaqafi ketika dia berkata kepada Rasulullah, “Rasulullah bersabda, “Kamu adalah pemimpin mereka. Berlaku lemah lembutlah kepada orang yang lemah di antara mereka, dan tunjuklah mu’adzin yang tidak mau dibayar!”
Rasa kasih sayang harus ada dalam diri seorang dai. Dia harus dapat menasihati umatnya dengan cara yang lembut, menjelaskan dengan rasa sayang, tidak bersikap kasar, menyakiti dan tidak menjelek-jelekkan ahli maksiat dihadapan banyak orang. Allah pernah berfirman ketika memberikan wasiat kepada Musa dan Harun ketika mereka menyeru kepada Fir’aun yang sangat sombong.
“Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha : 44).
ﺍ ﺩ ﻉ ﺇ ﻠﻰ ﺴﺒﻴﻝ ﺭ ﺒﻙ ﺒﺎ ﻠﺤﮑﻤﺔ ﻭ ﺍ ﻠﻤﻭ ﻋﻅﺔ ﺍ ﻠﺤﺴﻨﺔ ﻭ ﺠﺩ ﻠﻬﻡ ﺒﺎ ﻠﺘﻰ ﻫﻰ ﺃ ﺤﺴﻥ ﴿ ۱۲۵ ﴾
“Serulah manusia kejalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (QS. An-Nahl : 125).
Sikap kasih juga harus diberikan seorang ayah terhadap anak-anaknya. Penjelasan tentang hal ini telah kami jelaskan pada pembahasan tentang bagaimana mendidik anak-anak kita? Sikap kasih dari seorang ayah dan ibu terhadap anak-anak mereka sangat berdampak bagi kebaikan sang anak. Mereka akan tumbuh menjadi anak-anak yang taat.
“Tidaklah seseorang menjadi teman melainkan dia akan berkhianat, dan tidaklah pertemanan itu dicabut melainkan dia akan mengumpatnya.” (HR. Muslim).
Ribuan perut orang kelaparan menunggu sepotong makanan. Masih adakah orang yang mau menyiapkan makan untuk mereka? Ribuan hati merasakan dahaga dan menunggu setetes air. Masih adakah orang yang akan menuangkan air untuk mereka? Ribuan orang tidak berpakaian dan menunggu sepotong kain. Masih adakah orang yang mau memberikan kain kepada mereka?
Ya Allah, anugerahkan kami rahmat-Mu yang luas yang dengannya dosa-dosa diampuni, kesalahan dihapuskan dan ketegelinciran dimaafkan. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar