Jumat, 12 Agustus 2011

BERBAHAGIALAH Satu Menit Dari Umur Kita

KETAHUILAH bahwa satu menit saja dari umur anda, di dalamya bisa dilakukan berbagai kebaikan. Misalnya, dengan membaca satu ayat yang terdiri dari puluhan huruf, dimana setiap hurufnya mengandung sepuluh kebaikan. Dengan hanya membaca satu ayat saja, anda telah melakukan ratusan kebaikan. Seandainya anda mau membaca “Subhanallahu wa Bihamdihi.” Seratus kali, itu tidak akan lebih dari satu menit. Padahal pahalanya sangat besar. Ingatlah sabda Rasulullah “Subhanallahu wa Bihamdihi.” Seratus kali, maka Allah akan ampuni semua dosanya walaupun seluas samudera.[1]
Saya buka mata saya dan saya membaca buku. Ternyata dalam satu menit saya mampu membaca sekitar empat halaman buku. Terkadang, saya baca Al-Fatihah baik dengan jelas atau hanya dalam hati sebanyak tujuh kali dalam satu menit. Menurut sebagian ulama, kebaikan yang ada dalam bacaan surat Al-Fatihah itu ada seribu empat ratus kebaikan. Surat Al-Ikhlash bisa saya baca baik dengan jelas atau hanya di dalam hati sebanyak empat belas kali dalam satu menit. Lihatlah, dalam satu menit saja, saya telah mendapatkan banyak kebaikan. Anda mungkin ragu, tapi silahkan mencobanya sendiri!!
Saya berbicara demikian, karena saya ingin memberitahukan bahwa betapa berharganya nilai satu menit itu dalam umur anda. Dalam satu menit anda dapat melakukan banyak dzikir, tilawah, tadabbur, membaca dan menulis.
Hanya selama satu menit saja dalam kehidupan anda, anda bisa menambah kontribusi, pemahaman, hafalan dan kebaikan-kebaikan anda.
Satu menit akan di tulis dalam lembaran-lembaran anda,  jika anda tahu bagaimana menginvestasikannya. Lihatlah betapa banyak menit-menit, jam, hari, bulan atau bahkan tahun yang lewat menguap begitu saja dari nafas kehidupan kita. Dia lenyap tanpa meninggalkan bekas. Sungguh sangat tidak mungkin orang-orang yang menyia-nyiakan akan selamat dari akibat perbuatannya. Bahkan sebaliknya, dia akan mendapat gumpalan dosa akibat perbuatannya. Hanya kepada Allah-lah kita meminta pertolongan, sesungguhnya dia satu-satunya tempat meminta pertolongan. Wallahul Musta’an.
Saya katakan : dalam satu menit anda bisa mengucapkan, “Laa IlaahaIllallah Wahdahu Laa Syarikalahu Lahul Mulku wa Lahul Hamdu wa Huwa ‘Ala Kulli syai’in Qadir,” sebanyak dua puluh kali dan pahalanya sama dengan membebaskan budak di jalan Allah dari keturunan Nabi Ismail.[2]     
Sebagaimana di sebutkan bahwa membaca Qul Huwa Allahu Ahad, sebanyak dua puluh kali dalam semenit itu sama dengan membaca Al-Qur’an sebanyak tujuh kali, karena Qul Huwa Allahu Ahad, sama dengan sepertiga Al-Qur’an.[3] Demi Allah, betapa banyak faedah yang lenyap dan betapa banyak kebaikan yang sirna begitu saja. Betapa banyak menit-menit kita tergadai oleh pembicaraan yang tak tentu arahnya dan tak ada juntrungnya; ghibah, adu domba atau mengintai kabar-kabar orang lain. Kita tenggelam dalam kelalaian untuk sebuah perjalanan, tenggelam dalam kebatilan dan angan-angan dengan semua yang melenakan.
Dalam tulis-menulis juga demikian. Dalam satu menit, sesungguhnya anda bisa menulis dari hasil pemikiran anda sebanyak empat baris. Apabila anda hanya menukil dengan cepat, anda bisa menulis hingga lima atau sekitar sepertiga halaman. Ini berarti, jika anda menulis lima baris saja dalam sehari, maka anda akan mampu menulis sebanyak seratus dua puluh halaman, dan dalam sepuluh tahun sebanyak seribu dua ratus halaman, sama dengan banyaknya halaman buku Zaad Al-ma’ad, karya menumental Ibnul Qayyim atau lebih kecil dari Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim adikarya Ibnu Katsir. Andaikata setiap hari anda mampu membaca Qul Huwa Allahu ahad sebanyak dua puluh kali, maka dalam sebulan anda mampu membacanya enam ratus kali. Dan dalam setahun sebanyak tujuh ribu dua ratus kali. Itu sama dengan pahala membaca al-Qur’an sebanyak dua ribu empat ratus kali.
Saya sendiri telah mencoba menghafal sebait syair dan saya ulangi sebanyak dua puluh lima kali dalam satu menit hingga saya berhasil menghafalnya. Andaikata anda mampu menghafal satu bait syair yang berisikan kata-kata hikmah dalam satu hari, maka dalam sepuluh tahun mampu menghafal tiga ribu enam ratus kata-kata hikmah. Dengan banyaknya kata-kata hikmahnya yang dihafal, akan keluar ungkapan-ungkapan indah dari majelis anda, akan tampak kebijaksanaan dalam cara berfikir anda dan terlihat kecerdasan anda ketika berkata-kata.
Dalam semenit anda bisa mengucapkan shalawat sebanyak lima puluh kali dengan hanya mengucap”Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.” Sebagai ganjarannya. Allah akan membalas Shalawat tersebut sebanyak lima ratus kali, sebab sekali shalawat itu pahalanya sama dengan sepuluh kali shalawat.
Seseorang yang melakukan dua rakaat shalat ringan dengan hanya membatasi pada yang wajib-wajib saja, seperti membaca Al-Fatihah, tiga tasbih dalam ruku’ dan sujud dan yang lainnya, maka dia akan mampu melakukannya hanya dalam satu menit. Barangsiapa yang melakukan shalat Dhuha dua rakaat berarti dia dalam setahun telah melakukan sekitar tujuh ratus rakaat. Dalam satu rakaat ada dua sujud dalam setahun. Itu dalam shalat Dhuha saja!!
Dalam sebuah hadits disebutkan,
ﺇ ﻨﻙ ﻻ ﺘﺴﺠﺩ ﷲ ﺴﺠﺩ ﺇ ﻻ ﺭ ﻔﻌﻙ ﺍ ﷲ ﺒﻬﺎ ﺩ ﺭ ﺠﺔ ﻭ ﺤﻁ ﻋﻨﻙ ﺒﻬﺎ ﺨﻁﻴﺌﺔ.
“ Sesungguhnya tidaklah sekali-kali kau lakukan satu sujud, kecuali Allah akan angkat dengannya satu derajat, dan dia akan menhapus dosamu.[4]
Demikianlah dalam satu menit, anda dapat mencari keridhaan Allah, dapat menghapus dosa-dosa anda, mendapatkan pahala disisi-nya yang menjadi deposito kelak ketika anda kembali keakhirat. Dalam satu menit anda bisa mengarang, menulis, menghafal, mengembangkan potensi diri, meningkatkan daya ingat, menambah ilmu, menjaga wiridan dan memperdalam wawasan dan budaya, serta mengembangkan bakat. Namun semua itu membutuhkan kesemangatan. Karenanya, mari kita berlindung kepada Allah dari matinya semangat, lemahnya tekad, dan rendahnya karakter [*].


[1] Sebagaimana Rasulullah sabdakan dan tertera dalam Shahih Al-Bukhari, pada hadits no. 2604 dan Muslim : 2691.
[2] Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim pada hadits no. 2683 dan Ahmad : 2037.
[3] Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Muslim pada hadits no. 811 dan Ahmad : 21198 dan 26949.
[4] HR. Muslim : 488 dan Ahmad : 21865,219,21936 dan At-Tirmizi : 288

Tidak ada komentar:

Posting Komentar