Sabtu, 13 Agustus 2011

Di Bulan Ramadhan Keimanan Akan Bertambah


Iman bisa bertambah dan berkurang, sesuai dengan amal perbuatan. Keimanan akan bertambah dengan ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan, bertambah dengan shalat dan berkurang dengan perbuatan merusak, bertambah dengan sikap istiqomah dan berkurang karena perbuatan yang menyimpang.
ﻭ ﺍ ﻠﺫ ﻴﻥ ﺍ ﻫﺘﺩ ﻭ ﺍ ﺯ ﺍ ﺩ ﻫﻡ ﻫﺩ ﻯ ﻭ ﺀ ﺍ ﺘﻨﻬﻡ ﺘﻘﻭ ﻨﻬﻡ ﴿ ۱۷ ﴾
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka balasan ketakwaan.” (QS. Muhammad : 17).
“Supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka yang telah ada.” (QS. Al-Fath : 4).
Di bulan suci Ramadhan keimanan biasanya bertambah, keyakinan bertambah besar, dan ketauhidan kian memancar karena kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya.
Puasa termasuk amal perbuatan yang paling besar. Puasa merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah. Puasa dapat menjauhkan seorang hamba dari api neraka dan membedakan antar seorang muslim dengan ahli kemaksiatan.
Melaksanakan shalat tarawih adalah salah satu bentuk kecintaan dan ketaatan. Ia dapat menjauhi seorang hamba dari sifat munafik dan menumbuhkan pohon keimanan dalam dirinya.
Berikut beberapa amal perbuatan yang dapat menambah keimanan orang yang sedang berpuasa dan menumbuhkan keyakinan mereka.
1.     Shalat berjamaah dengan khusyu’, tunduk, dan sepenuh hati.
“Sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa : 104).
Shalat berjamaah dapat menghilangkan sifat munafik dan menumbuhkan rasa takut kepada Allah, serta dapat mencegah seseorang dari perbuatan keji dan mungkar.
“Sungguh shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan, sungguh mengingat Allah shalat adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lain. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut : 45).
2.     Membaca al-Qur’an dengan menelaah ayat-ayat-Nya. Selain itu juga berusaha hidup dalam naungannya, mengambil faedah, dan meminta petunjuk dengan petunjuk darinya.
“Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperlihatkan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad : 29).
3.     Berzikir kepada Allah dengan hati, lidah, anggota tubuh melantunkan tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil.
“Ingatlah kepada-Ku niscaya aku ingat kepadamu.” (QS. Al-Baqarah : 152).
4.     Menuntut  ilmu yang bermanfaat dan berusaha memahami ilmu agama.
“Katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkan ilmu pengetahuan kepadaku.” (QS. Thaha : 114).
5.     Bersedekah dan memberikan sesuatu kepada orang lain.
6.     Memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam ini akan sempurnanya ciptaa-Nya dalam menciptakan makhluk hidup. “Mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkat, “Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka,” (QS. Ali Imran ; 191)
 Bulan Ramadhan merupakan saran yang tepat untuk menyucikan pikiran bagi orang yang mau menelaah al-Qur’an, mempercantik pemikiran, dan menerangi hati yang gelap. Bulan Ramadhan seyogyanya di manfaatkan untuk memikirkan ciptaan Allah.
Keimanan dapat berkurang, sakit, hingga akhirnya mati sama sekali.
Keimanan dapat berkurang karena :
1.     berpaling dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, merasa cukup dengan bersandar pada akal, berpanfku padu pemikiran manusia dan hasil buatan manusia yang lemah. Jika sesorang hamba bersikap seperti itu maka kebaikan yang sebelumny ada padanya akan tergantikan dengan hal yang remeh dan hina. Dirinya akan binasa dan terjerumus ke dalam lembah syetan. “Selain telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah, mereka itulah golongan syetan. Ketahuilah, bahwa sungguh golongan setan itulah golongan yang merugi.” (QS. Al-Mujadilah : 19).
2.     Keimanan seseorang akan berkurang dengan sikap main-main, banyak bercanda, lalai, berpaling dari Allah, dan berteman dengan orang-orang yang berpaling dari syariat Allah, serta melakukan perbuatan hina dan menuruti hawa nafsu. “Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al-kahfi : 28)
3.     Melakukan kemaksiatan dan membiarkannya, serta memperkeruh hati dengan melakukan berbagai perbuatan dosa. Mata digunakan untuk melihat yang haram, telinga dimanfaatkan untuk mendengarkan kemaksiatan, hati cenderung pada nafsu syahwat, tangan digunakan untuk melakukan kedzaliman, kemaluannya digunakan untuk melakukan perbuatan keji, dan perutnya penuh dengan makanan yang kotor dan haram.
          Orang yang berpuasa hendaknya memperhatikan apakah keimanannya kian bertambah atau justru sebaliknya malah berkurang? Apakah keyakinannya semakin semakin besar atau justru semakin kecil? Hal itu dilakukan agar dia dapat mengetahu apakah keimanannya bertambah atau berkurang, untung atau rugi.
          Ya Allah, tambahkan keimanan, keyakinan, pemahaman, dan taufik-Mu kepada kami.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar